Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi para peserta untuk mengenali kondisi lapangan, mengatur tekanan air, sudut peluncuran, dan menguji desain roket masing-masing agar siap menghadapi kompetisi utama pada 18 Juni. Suasana penuh semangat dan kolaboratif tampak dari interaksi antar peserta, saling berbagi strategi, hingga memperbaiki struktur roket agar lebih stabil saat terbang.
Salah satu kontingen yang turut melakukan uji coba adalah dari Provinsi Kalimantan Barat, yang mengirimkan 14 peserta hasil seleksi tingkat daerah. Mereka merupakan siswa-siswi terpilih dari berbagai sekolah yang telah melewati pelatihan dan seleksi internal yang ketat, difasilitasi oleh UPT Pusat IPTEK dan Bahasa Kota Pontianak.
Para peserta dari Kalimantan Barat memanfaatkan sesi uji coba ini dengan serius. Mereka melakukan penyempurnaan pada sistem dorong dan ekor roket, serta menguji berbagai kombinasi tekanan air dan sudut peluncuran. Pendamping dari UPT turut memberikan arahan teknis dan semangat kepada peserta agar tampil optimal pada hari pertandingan.
Uji coba ini tidak hanya menjadi ajang latihan teknis, tetapi juga wahana edukatif yang membentuk karakter tangguh, rasa ingin tahu, dan kolaborasi antar pelajar dari berbagai provinsi. Selain itu, kegiatan ini membuka wawasan peserta terhadap aplikasi sederhana ilmu fisika dalam kehidupan nyata, khususnya terkait tekanan, gaya, dan aerodinamika. (NADP)
