Sistem penulisan telah berjalan sejak ribuan tahun lalu. Mari simak bagaimana perubahan sistem penulisan sejak saat itu!

Menulis sebenarnya muncul jauh lebih baru daripada bahasa ekspresif seperti bahasa lisan maupun isyarat. Manusia telah berkomunikasi sejak lama dan menulis hanyalah salah satu cara untuk menyampaikan apa yang kita ingin katakan. Selain itu, tidak semua bahasa memiliki sistem penulisan, tetapi ini tidak berarti penulisan tersebut kurang kompleks atau lengkap dibandingkan bahasa lainnya.

Meskipun terdapat banyak keragaman pada sistem penulisan yang ada saat ini, banyak di antaranya lebih erat berkaitan daripanya yang terlihat. Kali ini kita akan membahas bagaimana sistem penulisan berevolusi, bagaimana beberapa diantaranya saling terkait, dan beberapa contoh menarik sistem penulisan yang unik yang mungkin belum Anda ketahui sebelumnya!

Darimana Asal Mula Sistem Penulisan yang Berbeda?

Tulisan berkembang setidaknya pada tiga tempat berbeda di dunia kuno, pada waktu yang berbeda dan menggunakan media yang berbeda. Penting untuk diketahui bahwa permukaan yang digunakan untuk merekam Bahasa tertulis sangan krusial ketika membahas sejarah penulisan. Misalnya, banyak contoh tulisan paling awal yang diketahui ditemukan pada bahan yang tahan lama seperti batu, tanah liat, atau tulang, yang berarti bahwa tulisan tersebut mampu bertahan dalam jangka waktu yang panjang antara saat diciptakan dan ketika ditemukan. Sangat mungkin bahwa sistem penulisan yang lebih tua juga berkembang dan punah di belahan dunia lain, dan jika direkam pada bahan seperti daun atau kulit kayu, kita tidak akan pernah mengetahuinya.

Timur Tengah

Sistem penulisan paling awal yang diketahui di dunia bermula di Sumeria Kuno, saat ini berada di Irak. Aksara ini, yang disebut aksara paku Sumeria, ditulisan menggunakan stylus berbentuk baji yang ditekan ke dalam lempengan tanah liat basah. Aksara ini digunakan untuk menulis banyak bahasa di wilayan tersebut, termasuk Sumeria, Akkadia, dan Het. Tetapi Bahasa-bahasa ini kin telah punah dan aksara paku tidak lagi digunakan.

Hieroglif Mesir dikembangkan sekitar waktu yang sama, dan tidak jelas apakah bangsa Mesir Kuno terinspirasi oleh tetangga mereka, Bangsa Sumeria. Bagaimanapun, sistem penulisan ini telah teruji waktu dan merupakan nenek moyang dari banyak bahasa di dunia.

Tiongkok

Beberapa abad kemudian, tulisan di Tiongkok mengambil bentuk yang sekarang dikenal sebagai “Aksara Tulang Peramal” (Oracle Bone Script), yang memang sekeren kedengarannya. Para peramal istana ditugaskan untuk membuat prediksi dengan menulis di cangkang kura-kura atau tulang sapi, kemudian memanaskan tulang hingga retak dan menafsirkan pola yang muncul. Para akhli belum berhasil menguraikan semua aksara ini, tetapi cukup untuk dipahami bahwa sistem penulisan ini kemudian berkembang menjadi aksara Tiongkok modern.

Mesoamerika

Beberapa peradaban Mesoamerika kuno, seperti Bangsa Maya, Olmec dan Zapotec, mengembangkan sistem penulisan mereka sendiri, dan meskipun praktik menulis di bagian duni ini kemungkinan besar dimulai hanya dari satu kelompok kemudian menyebar dari sana, tidak ada yang yakin kelompok mana yang memulai terlebih dahulu. Yang kita ketahui adalah bahwa Glif Suku Maya, yang merupakan aksara paling terurai secara menyeluruh di wilayah tersebut, sebagian bersifat silabik dan sebagian logografis. Yang berarti bahwa beberapa karakter mempresentasikan suku kata, sementara yang lain mewakili keseluruhan konsep. Mereka juga memiliki sistem angka yang menggunakan 20 sebagai dasarnya (bukan 10, seperti Bahasa Inggris dan Indonesia)!

Banyak contoh Glif Suku Maya telah bertahan karena aksara mereka diukir di batu, tetapi sistem ini dihentikan secara paksa pada abad ke-16 dan 17 oleh penjajah dan misionaris Eropa. Banyak Bahasa Maya masih digunakan hingga saat ini, tetapi biasanya ditulis dalam versi alfabet latin.

Sistem Penulisan yang Diturunkan dari Sistem Penulisan Mesir atau Tiongkok

Setelah mengetahui di mana system penulisan kuno dunia berkembang, mari kita lihat system yang masih digunakan saat ini! Banyak sistem penulisan yang paling terkenal dan tersebar luas di dunia merupakan turunan dari aksara yang ditemukan di Mesir dan Tiongkok:

Sistem Penulisan yang Diturunkan dari Brāhmī

Beberapa Bahasa di Asia Selatan dan Tenggara berkembang dari Aksara Brāhmī, tetapi tidak pasti apakah Aksara Brāhmī terinspirasi dari Bahasa Aram (aksara yang sama yang menjadi asal Aksara Arab dan Ibrani), atau muncul secara independent. System penulisan yang berkembang dari Aksara Brāhmī meliputi:

Sistem Penulisan yang Tidak Berkembang dari Kedua Aksara Di Atas

Tidak seperti aksara di atas , sistem penulisan berikut ini diciptakan dengan sedikit atau tanpa pengaruh dari sistem yang sudah ada sebelumnya. Pada beberapa kasus, seseorang melihat kebutuhan akan sistem baru, apakah bahasa mereka tidak memiliki sistem penulisan atau menggunakan sistem penulisan yang dipaksakan oleh kelompok lain, dan menciptakan sistem penulisan baru.

Singkatnya, sistem penulisan tertua di dunia, sama seperti bahasa yang digunakannya, telah banyak berubah selama keberadaannya. Bahasa selalu berubah, dan tulisan tela berusaha untuk mengimbangi dan memenuhi kebutuhan praktis, kultural dan ekspresif penggunanya. Sitem penulisan ini hanyalah sebagian kecil dari keragaman linguistic yang luar biasa yang ada di seluruh dunia. Mempelajari sistem penulisan baru dapat menjadi upaya yang menantang sekaligus bermanfaat.