Bulan Purnama “Pink Moon” Muncul Akhir Pekan ini — Begini Cara Melihatnya dan Mengapa ini Begitu Istimewa
Bulan Purnama di Bulan April, terjadi saat Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, juga merupakan bulan pertama musim semi pertama di belahan Bumi utara. Satelit alami kita akan terlihat 100% terang saat terbit di timur saat senja dan bersinar sepanjang malam sebelum terbenam di barat saat fajar. Bulan juga akan tampak terang dan Purnama pada hari Jum’at dan Minggu.
Meskipun Anda berpikir tidak masalah untuk sekadar mengamati fase bulan apa pun di malam hari, bulan Purnama akan bersinar sangat terang saat berada tinggi di langit untuk diamati dengan nyaman. Waktu terbaik untuk melihatnya adalah saat terbit atau terbenam.
Ketika Bulan berada cukup rendah di cakrawala dan dilihat saat senja, tepat setelah matahari terbenam, ia berseinar menembus bagian tertebal atmosfer Bumi. Seperti halnya saat Matahari terbenam, hal itu membuat bulan berwarna jingga redup alih-alih warna putih terang seperti saat berada di atas. Hal ini disebabkan karena atmosfer Bumi menghamburkan cahaya biru yang memiliki gelombang pendek sambil membiarkan cahaya kemerahan yang memiliki gelombang lebih panjang untuk bersinar.
Bulan Purnama bahkan dapat terlihat agak merah muda untuk waktu yang singkat, tergantung pada kondisi atmosfer Bumi. Akan tetapi, bukan ini yang menyebabkan Bulan Purnama April disebut “Bulan Merah Muda”. Julukan ini sebenarnya berasal dari mekarnya bunga liar musim semi yang disebut Phlox subulata atau lumut merah muda, yang berasal dari Amerika Utara bagian timur. Bulan Purnama ini juga dikenal sebagai Bulan Paskah dan digunakan untuk menentukan tanggal Paskah setiap tahun.
Setiap Bulan Purnama berbeda-beda. Yang menjadikan Bulan Purnama di Bulan April ini spesial adalah karena kehadiran bintang terang Spica, bintang paling terang di konstelasi bintang Virgo, berada di dekatnya. “Pink Moon” akan berukuran relatif lebih kecil di langit, tidak seperti saat terjadi “Supermoon”. “Supermoon” terjadi saat Bulan berada paling dekat dengan Bumi pada lintasan orbitnya yang agak elips, sementara “Pink Moon” saat terbit akan berada beberapa jam setelah melewati titik apogeenya (titik terjauh Bulan dari Bumi).
Disadur dari: https://www.livescience.com/space/the-moon/aprils-full-pink-moon-rises-this-weekend-heres-how-to-see-it-and-why-its-so-special