Oh no! Where's the JavaScript?
Your Web browser does not have JavaScript enabled or does not support JavaScript. Please enable JavaScript on your Web browser to properly view this Web site, or upgrade to a Web browser that does support JavaScript.
banner.png
Pantau & Awasi Dana BOSP dan Laporkan Bila Ada Penyimpangan, Ketik BOSP (spasi)NPSN#isi laporan, atau Ketik BOSP(spasi)nama sekolah#kota#isi laporan, atau ketik BOSP(spasi)NIS#isi laporan, kirim ke 1771. Download JUKNIS BOSP segera
Selamat Datang
Articles

Apa Kamu Kenal KH Ahmad Dahlan ?

KH Ahmad Dahlan – Pencerah Pendidikan Islam, Pendiri Muhammadiyah

Pernahkah kamu melihat sekolah-sekolah Muhammadiyah di berbagai pelosok Indonesia? Atau mendengar nama besar organisasi ini dalam bidang dakwah, sosial, dan pendidikan? Tapi, tahukah kamu siapa tokoh luar biasa di balik gerakan ini?

Dialah KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah dan pelopor pendidikan Islam modern di Indonesia. Lahir di Yogyakarta pada 1 Agustus 1868 dengan nama Muhammad Darwis, beliau tumbuh dalam lingkungan religius yang kuat, namun tak berhenti sampai di situ. Ia adalah sosok pembaharu yang membawa semangat baru dalam dunia pendidikan dan keagamaan, di tengah era penjajahan yang penuh keterbatasan.


Dari Santri Menjadi Pembaharu

KH Ahmad Dahlan muda menimba ilmu ke Mekah, belajar langsung dari pusat ilmu Islam dunia. Di sana, ia menyaksikan semangat tajdid (pembaharuan) yang menggugah jiwanya. Ia sadar, umat Islam di Indonesia harus bangkit dari ketertinggalan, dan pendidikan adalah kunci utamanya.

Sekembalinya ke tanah air, ia tidak tinggal diam. Pada tahun 1912, ia mendirikan Muhammadiyah—sebuah organisasi yang fokus pada pendidikan, pelayanan sosial, dan pembinaan keagamaan. Melalui Muhammadiyah, ia memadukan ilmu agama dan ilmu pengetahuan modern, membuka sekolah-sekolah untuk semua kalangan, dan menghapus sekat antara dunia keislaman dan kemajuan zaman.


Pendidikan yang Membebaskan dan Mencerahkan

Bagi KH Ahmad Dahlan, pendidikan bukan hanya soal menghafal ayat atau rumus, tapi soal membentuk manusia yang utuh: cerdas secara intelektual, bersih dalam hati, dan tangguh dalam tindakan. Ia percaya bahwa Islam harus menjadi rahmat bagi semesta, dan itu dimulai dari bangku pendidikan.

Ia juga mendobrak batasan sosial yang membelenggu perempuan. Bersama istrinya, Nyai Ahmad Dahlan, ia mendorong pendidikan untuk kaum wanita melalui organisasi ‘Aisyiyah. Ini adalah langkah berani dan visioner di zamannya.


Warisan yang Tetap Hidup

KH Ahmad Dahlan wafat pada tahun 1923, tetapi jejak perjuangannya tetap kokoh berdiri. Muhammadiyah kini memiliki ribuan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, hingga panti sosial di seluruh Indonesia. Prinsipnya hidup dalam amal nyata: menebar ilmu, membina iman, dan menggerakkan kebaikan.


Sekarang, Giliran Kita

Pertanyaannya sekarang bukan hanya, “Apakah kamu mengenal KH Ahmad Dahlan?”, tetapi, “Sudahkah kamu meneruskan semangatnya?” Pendidikan bukan hanya soal bangunan dan kurikulum. Ia adalah perjuangan untuk membentuk peradaban, memperbaiki akhlak, dan menanamkan nilai-nilai kehidupan.

Dan seperti beliau, kita semua—guru, siswa, orang tua, atau siapa saja—punya peran dalam perjuangan itu. Mari terus menyalakan pelita ilmu, seperti yang KH Ahmad Dahlan nyalakan lebih dari satu abad yang lalu.

niniwahyuni 10/03/2025 14:31:00 2 reads 0 ratings Print

Rating is available to Members only.
Please Login or Register to vote.
Awesome! (0)0 %
Very Good (0)0 %
Good (0)0 %
Average (0)0 %
Poor (0)0 %

LAYANAN GTK
     Pencarian Data GTK
     Reg. Akun SIMPKB-ID
     Aplikasi SIMPKB
     Profesi Guru / PPG
     Login Info GTK